Toilet umum merupakan fasilitas wajib yang biasanya terdapat pada tempat-tempat umum seperti transportasi publik, mall, bandara, restoran, dan lain-lain. Namun, perlu diketahui bahwa SNI toilet umum itu sangat penting, karena bagaimanapun juga banyak orang asing yang memakai fasilitas tersebut. Sehingga perlu diperhatikan tentang kelayakannya.
Keberadaan toilet umum tentunya sangat membantu bagi masyarakat, baik orang tua, orang dewasa, sampai dengan anak-anak. Hal paling mendasar yang senantiasa patut untuk dijaga yaitu kebersihan toilet umum tersebut. Dengan toilet yang bersih, maka akan menimbulkan kenyamanan bagi penggunanya tentunya.
SNI Toilet Umum
Pentingnya toilet umum dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk memenuhi aspek kesehatan dan juga tidak akan membahayakan kesehatan bagi masyarakat. Karenanya perlu kita ketahui tentang poin-poin di bawah ini mengenai SNI toilet umum.
1. Signage
Signage atau tanda petunjuk area toilet memiliki fungsi untuk memberitahukan kepada seseorang mengenai letak toilet pada suatu tempat yang dikunjungi. Biasanya terdapat pada tempat-tempat umum atau ruang publik seperti rumah sakit, mall, gedung bertingkat, dan masih banyak lagi.
Tanda tersebut harus terlihat jelas dari kejauhan dan bisa juga diberi pictograf atau gambar yang menarik. Namun tidak berlaku pada tempat-tempat tertentu yang mana harus memakai petunjuk yang berstandar nasional, seperti di bandara atau yang lainnya.
2. Pintu Masuk Toilet
Biasanya pada toilet umum tidak ditemukan adanya daun pintu, tetapi biasanya akses masuk menuju toilet umum bentuknya seperti huruf S atau maze. Selanjutnya lebar untuk akses masuknya yaitu minimal 100 cm namun lebih baik 120 cm atau bahkan lebih. Hal tersebut memiliki tujuan sebagai lalu lintas keluar masuk bagi pejalan kaki dan pengguna kursi roda.
3. Area Toilet
SNI toilet umum selanjutnya yaitu terletak pada area toilet. Area toilet sendiri merupakan tempat yang digunakan untuk bebersih seperti Buang Air Kecil (BAK), Buang Air Besar (BAB), dan lain-lain. Beberapa fasilitas umum yang harus tersedia pada toilet umum di antaranya yaitu terdapat wastafel dengan kran air.
Untuk kran yang digunakan sebaiknya menggunakan kran sensor atau tekan yang mana untuk menghindari penggunaan telapak tangan dengan 2 bar, 2-3 detik. Selain itu sediakan juga sabun cair, tempat sampah freehand, pengering tangan dengan high speed dan UV atau tissue, cermin, jadwal pembersihan, kotak saran, pengharum ruangan, dan ventilasi 15% per jam.
4. Cubicle Toilet
Cubicle toilet menjadi ciri khas yang ada pada toilet umum biasanya. Salah satu tempat yang menggunakan toilet tersebut yaitu tempat wisata, seperti di objek wisata Labuan Bajo. Cubicle toilet memiliki standar dan kriteria antara lain yaitu lebar cubicle minimal 90-120 cm dengan kedalaman antara 150-200 cm.
Beberapa hal yang patut untuk diperhatikan terkait dengan toilet tersebut yaitu diantaranya, pintu terbuka keluar, tersedia kunci yang masih berfungsi, kloset duduk atau jongkok dengan disediakan alat untuk menyiram dengan cara manual atau sensor, tersedia jet spray untuk cebok, tisu toilet yang bisa larut dengan air, tersedianya saniter, dan masih banyak lagi.
5. Urinal atau Urinoir
SNI toilet umum selanjutnya yaitu adanya urinal atau urinoir. Perlu diketahui bahwa urinoir sendiri merupakan fasilitas untuk buang air kecil (bak) yang biasanya dipasang pada toilet laki-laki. Biasanya urinoir banyak dipasang pada tempat-tempat umum seperti mall, bioskop, atau fasilitas umum yang lain.
Beberapa hal yang patut untuk diperhatikan terkait dengan urinal yaitu diantaranya, jarak antara satu urinal dengan yang lainnya yaitu minimal 80 cm, dilengkapi dengan penggelontor manual atau sensor, tersedianya saniter untuk urinal, tersedianya pembatas urinal, tinggi urinal untuk dewasa 43-80 cm dari lantai dan untuk anak-anak 35,6 cm dari lantai.
6. Aliran Air yang Bersih
Salah satu hal yang patut untuk diperhatikan yaitu ketersediaan air bersih. Aliran air yang bersih menjadi fokus utama, karena digunakan untuk cebok ketika telah selesai buang air kecil atau buang air besar. Dengan melimpahnya air bersih, sebagian daerah di Indonesia memanfaatkan tempat tersebut sebagai destinasi wisata air seperti di daerah Lombok, NTB.
Kriteria air yang bisa digunakan pun harus bersih yakni tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak ada rasanya. Karena ditakutkan jika air yang digunakan tidak bersih akan menimbulkan iritasi atau penyakit kulit. Selain itu juga, periksa sistem drainase apakah alirannya tersumbat atau tidak.
7. Pencahayaan
Selanjutnya yaitu tentang pencahayaan, karena hal tersebut termasuk kedalam SNI toilet umum. Sebaiknya toilet harus berada pada pencahayaan yang bagus, karena toilet dengan pencahayaan yang gelap akan menjadi sarang nyamuk. Biasanya nyamuk menyukai tempat-tempat yang gelap apalagi lembab.
Tidak hanya itu saja, tempat yang kurang dengan cahaya akan menimbulkan kesan yang suram, sumpek, dan juga kumuh. Untuk itu pentingnya toilet dengan memiliki pencahayaan yang memadai baik itu alami atau buatan.
8. Sanitasi Aman dan Lubang Toilet Tertutup Jika Tidak Digunakan
Perlu diketahui bahwa sistem sanitasi yang aman yaitu harus jauh dari sumber air bersih, hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi adanya resiko kontaminasi. Untuk tempat sampah pun harus tersedia di luar toilet yang digunakan untuk pembuangan limbah atau sampah lainnya.
Selain itu usahakan lubang toilet tertutup dan dalam keadaan bersih ketika sudah tidak lagi digunakan, karena untuk mencegah penyebaran bakteri. Sisa kotoran pada toilet bisa saja menjadi sumber penyebaran bakteri, maka dari itu jangan biarkan toilet kotor terlalu lama.
Itulah beberapa SNI toilet umum yang patut untuk kita ketahui, dengan toilet yang memenuhi standar, secara tidak langsung kita juga peduli akan kesehatan tentunya. Karena dengan masyarakat yang sehat, Indonesia pun akan menjadi sehat. Untuk artikel lainnya anda bisa telusuri pada website ini firstlabuanbajo.com.
Recent Comments